Sebenarnya boleh tidak sih tanpa menggunakan saluran pembuangan? padahal ketika beli printer baru dari sananya kan tidak ada botol dengan saluran pembuangan tambahan? Sebenarnya sih boleh-boleh saja tanpa menggunakan botol dengan saluran pembuangan tambahan, namun dengan catatan ketika spon penampungan pembuangan tinta telah full/penuh, printer harus dibongkar dan spon pembuangan harus dibersihkan.
Terus dari mana bisa tau kalau spon penampungan pembuangan tinta telah full/penuh? Sebenarnya setiap printer sudah dirancang dapat memperkirakan ketika spon penampungan pembuangan tinta telah full/penuh, printer menghitung setiap lembar halaman yang sudah dicetak. tentu saja disini printer hanya memperkirakan, dan printer memberi peringatan ketika diindikasikan spon penampungan pembuangan tinta telah full/penuh, biasanya melalui kode blinking atau tampilan di layar monitor
Tentu saja ribet kan... jika mesti sering-sering bongkar membersihkan spon penampungan pembuangan tinta yang telah full/penuh. Makanya muncul ide kreatif dibuat botol dengan saluran pembuangan tambahan.
Terus kenapa produsen printer tidak membuat botol dengan saluran pembuangan tambahan? yah... mungkin karena alasan penampilan, jadi kurang sedap dipandang kalau ditambahkan botol dengan saluran pembuangan tambahan. Atau emang sengaja produsen membuat spon pembuangan didalam...? biar printer nya cepet rusak kalau banjir tinta karena sudah full/penuh...? heee... klo cepet rusak kan yang untung produsen juga... printernya laris... heee...
Ok, langsung saja dibahas satu per satu :
- Sistem Pembuangan Printer Epson (infus) klik DISINI
- Sistem Pembuangan Printer Canon (infus) klik DISINI
- Sistem Pembuangan Printer HP (infus) klik DISINI
0 komentar:
Posting Komentar